The Fed pada Rabu (14/12/2022) menaikkan suku bunga utamanya sebesar 50 basis poin, menetapkan kisaran target untuk suku bunga dana federal menjadi 4,25 persen hingga 4,5 persen, level tertinggi dalam 15 tahun.
Pada konferensi pers setelah pengumuman tersebut, Ketua Fed Jerome Powell mengatakan bank sentral masih memiliki "beberapa cara untuk pergi," dan proyeksi ekonomi terbaru Fed menunjukkan bahwa pembuat kebijakan memperkirakan suku bunga acuan naik ke tingkat rata-rata 5,1 persen pada tahun 2023, di atas perkiraan 4,6 persen pada September.
Para pelaku pasar uang juga mengincar bank sentral lain karena Bank Sentral Inggris dan Bank Sentral Eropa juga menaikkan suku bunga masing-masing sebesar 50 basis poin pada Kamis (15/12/2022).
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, terangkat 0,76 persen menjadi 104,5570 pada akhir perdagangan New York pada Kamis (15/12/2022).
Euro melemah menjadi 1,0634 dolar AS dari 1,0669 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,2190 dolar AS dari 1,2400 dolar AS pada sesi sebelumnya.
Dolar AS dibeli 137,73 yen Jepang, lebih tinggi dari 135,34 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9282 franc Swiss dari 0,9244 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3650 dolar Kanada dari 1,3551 dolar Kanada. Dolar AS juga naik menjadi 10,3259 krona Swedia dari 10,1902 krona Swedia.
Baca juga: Dolar menguat di Asia, Fed isyaratkan kenaikan suku bunga lebih lanjut
Baca juga: Minyak jatuh karena dolar menguat dan bank-bank sentral naikkan bunga
Baca juga: Harga emas anjlok 30,90 dolar imbas ketakutan sikap Fed yang "hawkish"
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022